Prosedur Pelayanan Pasien Rawat Jalan...
Gesyca Rikhaflina, S.I.Kom | 20 Juli 2023 11:54:03 WIB | 279 kali dilihat.
Pekerjaan kefarmasian menurut Peraturan Pemerintah no 51 tahun 2009 adalah pengelolaan dan pengendalian perbekalan farmasi, termasuk mutu dari sediaan farmasi yang akan digunakan.
Beranjak dari itu RSJ. HB. Saanin Padang membuat program inovasi Rancang Bangun Pelabelan Obat yang mendekati Expire Date ( Bela Om Ed ).
Wadir Pelayanan yang juga penanggung jawab program inovasi rancang bangun Bela Om Ed, dr. Ilyami Fithri, Sp. PK kepada wartawan baru-baru ini mengatakan, mutu farmasi tersebut terdiri dari keamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi atau penyaluran obat.
Lalu, pengelolaan obat sendiri terdiri dari perencanaan, pengelolaan penyimpanan dan pelayanan obat atas resep dokter baik yang berupa kertas maupun elektronik.
Dari segi keamanan, farmasi melakukan pengontrolan terhadap obat yang akan diserahkan kepada pasien. Obat- obat yang kadaluarsa dapat membahayakan kesehatan, karena obat tertentu dapat beresiko menjadi tempat tumbuhnya bakteri, kemudian akan menyebabkan penyakit yang lebih serrius.
Selain itu, obat kimia penuh dengan kandungan senyawa kimia dimana dapat mengalami perubahan tekstur, aroma, warna seiring berjalannya waktu.
Inilah yang cukup beresiko bagi tubuh pengonsumsi obat karena terjadinya pemecahan kimia sehingga efek berbahaya yang tidak tubuh harapkan bisa terjadi.
Penggunaan obat yang kadaluarsa dapat berakibat pada Mutu keselamatan pasien dan Mutu Rumah sakit. Pengelolaan obat yang mendekati expire dari segi anggaran dapat meningkatkan efisiensi anggaran , dimana obat yang terpakai lebih banyak dan untuk anggaran pemusnahan yang dapat ditekan sehingga tidak perlu dilakukan setiap tahun.
Kami melihat masih rendahnya kontrol terhadap tanggal kadaluarsa obat, sehingga beberapa obat telah melewati tanggal kadaluarsa, terpaksa harus dimusnahkan dengan nominal yang tidak sedikit.
"Oleh karena itu kami membuat Inovasi dengan judul " Pelabelan Obat yang mendekati Expire Date " ( Bela Om Ed ) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa Prof.Hb Saanin Padang," terang dr. Ilyami Fithri, Sp. PK.
Dikatakannya, inovasi Bela Om Ed memiliki keunggulan dalam pengelolaan obat yang mendekati expire, dimana pemantauan terhadap obat- obat yang mendekati expire lebih OPTIMAL sehingga dapat mengurangi obat yang expire.
Tindakan tersebut akan mengakibatkan efisiensi anggaran untuk pemusnahan.
Ditambahkannya, tahapan Inovasi Bela Om Ed terdiri dari : 1. Mensortir tanggal kadaluarsa obat berdasarkan hasil Stok Opname yang dilakukan setiap 3 bulan. 2. Memisahkan sesuai KLASIFIKASI WARNA Label. 3. Memberi Label sesuai tanggal Kadaluarsa. 4. Merekap data setiap BULAN. 5. Evaluasi hasil Inovasi.