Gesyca Rikhaflina, S.I.Kom | 20 Juli 2023 12:05:35 WIB | 805 kali dilihat.


Inovasi PERSAGA Con-Care RSJ HB. Saanin Padang, Tekan Kekambuhan ODGJ


Pemerintah Provinsi Sumbar bersama RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang berkewajiban untuk mengembangkan upaya kesehatan jiwa berbasis masyarakat sebagai bagian dari upaya kesehatan jiwa keseluruhan.

Tak hanya itu, termasuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan jiwa.

Hal itu dikatakan Penanggung Jawab program Inovasi Persaga Con-Care RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang yang juga menjabat Kabid Perawatan Ns. Syafrizal, S.Kep kepada wartawan baru-baru ini.

Disebutkannya, RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang sebagai rumah sakit jiwa pemerintah tipe A selalu berupaya memberikan pelayanan kesehatan jiwa terbaik kepada masyarakat terutama pasien gangguan jiwa dan keluarga.

Lebih jauh disebutkan, permasalahan dan isu strategis pada pasien gangguan jiwa adalah rentannya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengalami kekambuhan.

Angka kekambuhan pasien gangguan jiwa di dunia berkisar 50 – 92%, sedangkan di Indonesia beberapa hasil riset menunjukkan angka kekambuhan melebihi 50%. Pasien yang masuk ke RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang dengan riwayat kekambuhan pada tahun 2018 mencapai 65,63%.

Dikatakan, kekambuhan pada pasien gangguan jiwa memberikan dampak yang buruk bagi pasien dan keluarga. Kekambuhan dapat menyebabkan bertambah parahnya gejala sehingga pasien berpotensi mengalami pemasungan. Data rawat inap RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang menunjukkan bahwa angka pasien dengan riwawat pasung tahun 2018 mencapai 6,88%. Kekambuhan juga dapat meningkatkan beban psikologis seperti ansietas dan stres bagi keluarga.

Dijelaskan, upaya mencegah kekambuhan adalah dengan meningkatkan kepatuhan minum obat, meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang gangguan jiwa, melakukan deteksi dini tanda dan gejala kambuh, mengendalikan tanda dan gejala kambuh, serta meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat pasien.

Keluarga merupakan sumber pendukung utama bagi perawatan pasien ketika berada di tengah masyarakat. Pencegahan kekambuhan pasien dapat dicapai jika tindakan yang dilakukan dengan melibatkan keluarga dan berfokus pada fungsi keluarga. Keluarga, terutama yang menjadi caregiver memiliki tanggung jawab penting dalam proses perawatan di rumah sakit, persiapan pulang, dan perawatan di rumah (continum of care).

Menurutnya, program inovasi saat ini yang dilakukan, RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang berupaya mengembangkan pelayanan untuk mengatasi permasalah kesehatan jiwa di masyarakat seperti tingginya angka kekambuhan dan pasung. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah Perawat Sahabat Keluarga Menuju Continuity of Care (PERSAGA Con-Care) merupakan inovasi yang dikembangkan di RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang sejak tahun 2019 dengan sasaran utama adalah pasien dan keluarga.

Penerapan Inovasi PERSAGA Con-Care terdiri 1) Pemberian edukasi kesehatan secara langsung pada pasien dan pada keluarga, 2) Pemberian edukasi dan konsultasi online secara daring melalui Whatsapp group PERSAGA Con-Care, 3) Menfasilitasi dan melaksanakan konsultasi pasien dan keluarga oleh perawat generalis dan perawat spesialis jiwa, 4) Perawat menghubungi pasien dan keluarga melalui telepon/ Handphone 1 (satu) minggu setelah pasien pulang.

 

KEUNGGULAN DAN KEBAHARUAN

Keunggulan inovasi PERSAGA Con-Care adalah: 1) Inovasi PERSAGA Con-Care memberikan pelayanan berbasis aplikasi/ web dilengkapi dengan fitur-fitur yang lengkap untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pasien dan keluarga dalam mencegah kekambuhan pasien gangguan jiwa; 2) Inovasi PERSAGA Con-Care telah memanfaatkan teknologi informasi yaitu melalui aplikasi Whatsapp group PERSAGA Con-Care dan aplikasi PERSAGA Con-Care. Pemanfaatan teknologi informasi ini merupakan bentuk penerapan metode perawatan berkelanjutan (continuity of care) sehingga memungkinkan pemantauan kondisi pasien tidak hanya dilakukan ketika pasien dirawat di rumah sakit jiwa saja, namun juga dapat dilakukan ketika pasien sudah pulang ke rumah 3) Inovasi PERSAGA Con-Care mengoptimalkan peran keluarga dalam perawatan pasien di rumah sakit jiwa. Pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa sebagian besar tidak ditemani oleh keluarga. Inovasi PERSAGA Con-Care hadir dengan memberikan kesempatan pada keluarga untuk berinteraksi dengan perawat baik secara langsung di rumah sakit jiwa, ataupun secara daring melalui konsultasi online di Whatsapp Group; 4) Pelayanan keperawatan pada inovasi PERSAGA Con-Care tidak hanya diberikan oleh perawat generalis dengan latar belakang Pendidikan D3 dan S1 Keperawatan saja, tetapi juga diberikan oleh spesialis keperawatan jiwa; 5) Inovasi PERSAGA Con-Care di rumah sakit dilaksanakan di ruangan khusus yang nyaman dan kondusif, serta dilengkapi dengan sarana edukasi yang lengkap dan inovatif.

 

 

METODE PEMBAHARUAN

Penerapan inovasi PERSAGA Con-Care memberikan dampak yang signifikan dalam penurunan angka kekambuhan, mengurangi angka pasung, serta meningkatkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM):

Sebelum penerapan inovasi PERSAGA Con-Care pada tahun 2018 angka kekambuhan pasien mencapai 65,63%. Setelah dilaksanakan inovasi PERSAGA Con-Care terjadi penurunan angka kekambuhan pasien. Data menunjukkan angka kekambuhan tahun 2019 sebesar sebesar 49,14%.

Hal ini sejalan dengan angka re-admisi < 1 bulan pada tahun 2018 mencapai 5,87%. Setelah dilaksanakan inovasi PERSAGA Con-Care terjadi penurunan angka re-admisi < 1 bulan. Data rawat inap menunjukkan angka re-admisi < 1 bulan pada tahun 2019 sebesar 5,73%.

Pada tahun 2020 sampai tahun 2022 terjadi sedikit peningkatan angka kekambuhan yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19, dimana terjadi peningkatan masalah kesehatan jiwa secara global termasuk di Indonesia dan Provinsi Sumatera Barat namun masih berada di bawah standar maksimal yang ditetapkan oleh Kemenkes.

Sebelum penerapan inovasi PERSAGA Con-Care angka pasung tahun 2018 mencapai 6,88%. Setelah dilaksanakan inovasi PERSAGA Con-Care terjadi penurunan rata-rata hari perawatan pasien setiap tahunnya, yaitu: 3,88% pada tahun 2020 dan 2,10% pada tahun 2022.

Hal ini menunjukkan bahwa inovasi PERSAGA Con-Care mampu meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga mencegah kambuh serta meningkatkan kemampuan keluarga melakukan perawatan yang baik di rumah.

Indeks kepuasan masyarakat diperoleh melalui penilaian internal dan eksternal. Sebelum penerapan inovasi PERSAGA Con-Care hasil survey kepuasan pasien dan keluarga tahun 2018 berturut-turut sebesar 92,06% dan 91,9%. Setelah dilaksanakan inovasi PERSAGA Con-Care terjadi peningkatan hasil survey kepuasan pasien dan keluarga setiap tahunnya, yaitu: berturut-turut 93,13% dan 93,68% pada tahun 2020, serta 96,7% dan 95,6% pada tahun 2022.

Sebelum penerapan inovasi PERSAGA Con-Care hasil IKM sebesar 85%. Setelah dilaksanakan inovasi PERSAGA Con-Care terjadi peningkatan hasil IKM setiap tahunnya, yaitu: 86,07% pada tahun 2019, sebesar 90,18% pada tahun 2021, dan 91,98% pada tahun 2022.

:

Inovasi PERSAGA Con-Care bertujuan untuk, memberikan kemudahan akses bagi keluarga untuk berinteraksi dengan perawat baik secara langsung di rumah sakit jiwa, ataupun secara daring melalui konsultasi online di Whatsapp Group.Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pasien dan keluarga dalam mencegah kekambuhan pasien gangguan jiwa.

 

 

Menerapkan metode perawatan berkelanjutan (continuity of care) sehingga memungkinkan pemantauan kondisi pasien tidak hanya dilakukan ketika pasien dirawat di rumah sakit jiwa saja, namun juga dapat dilakukan ketika pasien sudah pulang ke rumah. Menurungkan angka kekambuhan.

Menurunkan angka pasung. Meningkatkan kepuasan pasien, keluarga, dan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan di RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang.

 

 

Manfaat yang diperoleh dari penerapan inovasi PERSAGA Con-Care adalah:

Keluarga dapat berinteraksi dengan perawat baik secara langsung di rumah sakit jiwa, ataupun secara daring melalui konsultasi online di Whatsapp Group.

Terpantaunya kondisi pasien setelah perawatan di rumah sakit jiwa.

Turunnya angka kekambuhan, angka pasien, dan meningkatkan kepuasan pasien, keluarga, dan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan di RS Jiwa Prof. HB. Saanin Padang.

 

Penerapan inovasi PERSAGA Con-Care memberikan dampak yang signifikan dalam penurunan angka kekambuhan, mengurangi angka pasung, serta meningkatkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM): Penurunan angka kekambuhan. Angka kekambuhan diukur berdasarkan data laporan rawat inap dengan membandingkan data pasien yang masuk dengan riwayat kambuh dengan jumlah keseluruhan pasien masuk.

Sebelum penerapan inovasi PERSAGA Con-Care pada tahun 2018 angka kekambuhan pasien mencapai 65,63%. Setelah dilaksanakan inovasi PERSAGA Con-Care terjadi penurunan angka kekambuhan pasien. Data menunjukkan angka kekambuhan tahun 2019 sebesar sebesar 49,14%. Hal ini menunjukkan inovasi PERSAGA Con-Care berperan penting dalam mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan kekambuhan pasien gangguan jiwa.

 

Hal ini sejalan dengan angka re-admisi < 1 bulan pada tahun 2018 mencapai 5,87%. Setelah dilaksanakan inovasi PERSAGA Con-Care terjadi penurunan angka re-admisi < 1 bulan. Data rawat inap menunjukkan angka re-admisi < 1 bulan pada tahun 2019 sebesar 5,73%.

Pada tahun 2020 sampai tahun 2022 terjadi sedikit peningkatan angka kekambuhan yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19, dimana terjadi peningkatan masalah kesehatan jiwa secara global termasuk di Indonesia dan Provinsi Sumatera Barat namun masih berada di bawah standar maksimal yang ditetapkan oleh Kemenkes.

Penurunan angka pasung diukur berdasarkan data laporan rawat inap dengan membandingkan data pasien yang masuk dengan riwayat pasung dengan jumlah keseluruhan pasien masuk.

 

Sebelum penerapan inovasi PERSAGA Con-Care angka pasung tahun 2018 mencapai 6,88%. Setelah dilaksanakan inovasi PERSAGA Con-Care terjadi penurunan rata-rata hari perawatan pasien setiap tahunnya, yaitu: 3,88% pada tahun 2020 dan 2,10% pada tahun 2022.

Hal ini menunjukkan bahwa inovasi PERSAGA Con-Care mampu meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga mencegah kambuh serta meningkatkan kemampuan keluarga melakukan perawatan yang baik di rumah. Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Indeks kepuasan masyarakat diperoleh melalui penilaian internal dan eksternal.

 

Penilaian Internal

Penilaian internal dilakukan melalui survey kepuasan pasien dan keluarga. Sebelum penerapan inovasi PERSAGA Con-Care hasil survey kepuasan pasien dan keluarga tahun 2018 berturut-turut sebesar 92,06% dan 91,9%. Setelah dilaksanakan inovasi PERSAGA Con-Care terjadi peningkatan hasil survey kepuasan pasien dan keluarga setiap tahunnya, yaitu: berturut-turut 93,13% dan 93,68% pada tahun 2020, serta 96,7% dan 95,6% pada tahun 2022.

 

 

Penilaian Eksternal

Penelitian eksternal dilakukan melalui kerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Andalas. Lembaga ini merupakan Lembaga yang objektif dan independen. Sebelum penerapan inovasi PERSAGA Con-Care hasil IKM sebesar 85%. Setelah dilaksanakan inovasi PERSAGA Con-Care terjadi peningkatan hasil IKM setiap tahunnya, yaitu: 86,07% pada tahun 2019, sebesar 90,18% pada tahun 2021, dan 91,98% pada tahun 2022. 


Share Berita :