Prosedur Pelayanan Pasien Rawat Jalan...
Wira Firmalinda, SKM, M.I.Kom | 24 September 2020 12:30:36 WIB | 2,056 kali dilihat.
Persaga (PERAWAT SAHABAT KELUARGA)
Kekambuhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terjadi satu tahun pertama sekitar 60%-70%. Kombinasi antipsikotik dan dukungan kelompok edukasi menurunkan relaps sampai 15,7% (Olfson, et al., 2000, dalam Stuart & Laraia, 2005). Kekambuhan kurang dari satu tahun paska rawat inap merupakan kekambuhan waktu singkat. Sepertiga sampai duapertiga ODGJ tinggal bersama keluarga. Sebesar 51% keluarga mengalami distres emosional, beban, ketidakmampuan dan penurunan kualitas kehidupan. Adanya keluarga yang menolak keberadaan ODGJ karena beban merawat ( beban fisik, psikologis, emosional, dan dan stigma gangguan jiwa di masyarakat. Risiko kekambuhan 2,5 kali lebih tinggi pada ODGJ yang tidak mendapatkan perawatan rutin dan intervensi keluarga. Kekambuhan terjadi lebih cepat 25% - 50% karena pengobatan yang tidak teratur dan ketidakmampuan keluarga merawat di rumah. Keluarga mengemukakan kesulitan karena ketidaktahuan tentang gangguan jiwa dan perawatan. Keluarga masih ada menganggap gangguan jiwa karena diguna-gunai, aib, ditularkan dan tidak akan pulih. Keterbatasan akses layanan kesehatan menjadi salah satu penyebab keterlambatan dalam penatalaksanaan dan kurang optimalnya pemberdayaan keluarga ODGJ. Hal ini berdampak pada perkembangan status mental ODGJ yang lambat sehingga lama hari rawatan memanjang. Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ yang dirawat inap dilakukan secara komprehensif, berkesinambungan dan terintegrasi dengan asuhan berfokus pada pasien oleh profesional pemberi asuhan (PPA). Perawat merupakan salah satu PPA yang secara nyata selama 24 jam tiap hari merawat dan bersama dengan ODGJ di RSJ. Asuhan keperawatan jiwa yang diberikan secara holistik ( aspek bio-psiko-sosial- kultural dan spiritual), paripurna, kontinyu dan komprehensif baik secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Asuhan keperawatan secara individu pada ODGJ meliputi upaya pemenuhan kebutuhan ODGJ dan latihan kemampuan baik secara kognitif, psikomotor dan afektif sehingga ODGJ mandiri dan produktif dimasyarakat. Selama dalam perawatan di RS. Jiwa Prof. HB. Saanin Padang ODGJ diberi latihan keterampilan problem solving, komunikasi, kegiatan harian, modifikasi perilaku, sosialisasi dan patuh obat.Tidak hanya individu ODGJ yang dilatih, keluarga sebagai care giver juga dilatih untuk mampu merawat ODGJ mencakup kemampuan pengetahuan tentang masalah dan kebutuhan ODGJ dan keterampilan dalam merawat ODGJ serta pemanfaatan fasilitas layanan kesehatan sehingga kekambuhan rendah, hari rawat memendek, riwayat pasung berkurang dan meningkatkaan kemandirian ODGJ sehingga produktif serta meminimalkan beban keluarga. Program PERSAGA (Perawat Sahabat Keluarga) memiliki keunggulan diantaranya: SDM perawat yang profesional dan terlatih dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada ODGJ dan keluarga, lama rawat pasien lebih pendek, tingkat kekambuhan memanjang, kemampuan keluarga merawat ODGJ di rumah dan kemandirian ODGJ meningkat sehingga produktifitasnya bertambah. Adapun 5 program PERSAGA adalah : 1. Chatting perawat dan keluarga melalui media online WhatApps Group
2. Konsultasi pasien dan keluarga dengan perawat spesialis keperawatan jiwa
3. Edukasi pasien dan keluarga oleh perawat generalis
4. Case confrence atau studi kasus pasien untuk meningkatkan kompetensi tenaga perawat
5. Focus Group Discussion merupakan diskusi kelompok keluarga dalam merawat pasen gangguan jiwa
(humas_hbsaanin)